www.saveasbrand.com – Iklan merupakan salah satu aspek terpenting dalam menggerakkan roda keuangan milik media. Iklan memegang peranan vital dalam ekonomi bisnis media. Seiring berkembangannya teknologi, iklan tidak selalu ditampilkan di media konvensional seperti TV atau surat kabar, melainkan juga di media alternatif seperti online media dan ambience media. Kajian ekonomi media periklanan ini akan membahas bagaimana iklan dan media saling mempengaruhi untuk mendapatkan keuntungan masing-masing.
Konsep ekonomi media menghadirkan advertising dan media sebagai kedua pihak yang saling berpengaruh satu sama lain. Bagi advertising, media adalah sebuah sarana untuk mendistribusikan sesuatu yang kreatif yang telah dibuat, dan akan dibeli khalayak yang dimiliki oleh media. Sedangkan bagi media, advertising adalah ladang untuk mencari keuntungan materi.
Sebuah media swasta, selamanya akan bergantung hidup pada iklan. Karena melalui korporasi bisnis, iklan mampu untuk mengatur kondisi pasar mereka. Sebuah korporasi bisnis media, tidak akan bisa menebak secara pasti kondisi pasar mereka, maka salah satu langkah strategis yang dipandang penting adalah bagaimana memaintaince customer melalui iklan (to percuade, educate, and remind).
Semakin banyak Iklan yang Masuk Di Media, Maka Semakin Banyak Keuntungan Materi yang Didapat
Keputusan sebuah korporasi dalam beriklan, berorientasi pada hitungan seberapa besar perolehan yang didapat melalui iklan. Jika konten berita dirasa dapat menarik minat audience dan menghasilkan rating dan share yang tinggi, maka kemungkinan beriklannya pun akan semakin tinggi, demikian juga sebaliknya. Itu merupakan hal yang wajar dalam ekonomi kreatif berbasis media.
Disamping mempertimbangkan media dari sisi konten, ekonomi industri media juga memfokuskan pengamatannya pada minat masyarakat terhadap iklan, rating dan share, dan mempertimbangkan karakteristik media iklan itu sendiri. Jika TV lebih menonjol pada audio video, radio pada suara dan daya imaginatif, media cetak pada kualitas grafis dan kemampuan persuasive, serta media online dengan iklan yang lebih interaktif, maka besar kecil profit iklan yang didapatpun akan bergantung pada kelebihan mereka dalam mengolah iklan tersebut.
Media Televisi boleh saja mengklaim bahwa iklan mereka mendapat porsi terbesar perebutan iklan dalam ekonomi pasar media, tetapi juga tidak boleh dilupakan bahwa internet dan ambience media memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki media lain, dan jika ini tetap dipandang remeh, maka ini bisa menjadi ancaman bagi eksistensi TV. Baca juga : 5 Tips Mengalahkan Kompetitor Bisnis Anda
Berikut ini merupakan tabel karakteristik ekonomi media yang didasarkan pada konten iklan yang dimuatnya
Media / Characteristic | Live | Text | Sound | Picture | Video | Interactive |
No | Yes | No | Yes | No | No | |
Radio | Yes | No | Yes | No | No | Yes/No |
Film | No | Yes/No | Yes | Yes | Yes | No |
Broadcast TV | Yes | Yes/No | Yes | Yes | Yes | Yes/No |
Cable TV | No | Yes/No | Yes | Yes | Yes | Yes/No |
Music | No | No | Yes | No | No | No |
Internet | Yes | Yes | Yes | Yes | Yes | Yes |
Ambience Media | Yes/No | Yes/No | Yes/No | Yes/No | Yes/No | Yes/No |
Seiring Berkembangannya Teknologi, Iklan Tidak Selalu Ditampilkan Di Media Konvensional seperti TV atau Surat Kabar, Melainkan Juga Di Media Alternatif Seperti Online Media dan Ambience Media